Awit putra angka loro, mula Werkudara uga sinebut putra panenggaking Pandhawa. Sesebutan liyane Bratasena, Bimasena, Haryasena, Bayusiwi, Jagal Abilawa, Kusumadilaga, Jayalaga. Kastriyane ing Jodhipati utawa Tunggul Pamenang. Garwane telu aran Dewi Nagagini, Dewi Arimbi, Ian Dewi Urangayu.
Bima ( Dewanagari: भीम; IAST : Bhīma) atau Werkodara ( Dewanagari: वृकोदर; IAST : Vṛkodhara) adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putra Kunti, dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, selalu bersifat kasar dan menakutkan bagi musuh, [1] walaupun sebenarnya berhati lembut.

Wayang Bima adalah salah satu jenis wayang yang paling dikenal dan dicintai. Dalam tulisan ini, kita akan mengejar kisah Bima yang dikenal dengan nama 'Bima Bungkus'. Kisah ini menceritakan tentang perjuangan Bima dalam menyelamatkan keluarga dan negara dari musuh-musuh yang jahat.

Selanjutnya dalam cerita wayang bahasa jawa Bima bungkus. Cepet sakwise gajah sena neng taman gajah kuwi nggunakne gadingne kanggo nembus bungkus bayi sing ajaib kuwi. Saknalika kuwi pecah lan suwek bungkus bayi kuwi Pandudewanata ngesem lan neteske eluh bahagia, dipeluk bojone sing uga nangis bahagia.
Jika melihat makna wayang secara bahasa, maka didapati kata dasar dalam bahasa Jawa yaitu "Wah" yang memiliki arti anugerah atau persembahan dan "Hyang" yang memiliki arti Tuhan. Hal ini bisa dimaknai adalah sebuah pemberian dan anugerah dari Tuhan. Pemberian yang dimaksud meliputi kehidupan, alam semesta, beserta seluruh isinya.
Pada kesempatan baik ini, kami akan membagikan Sinopsis Cerita Wayang Bima Bungkus kepada kawan-kawan semua. Kawan-kawan semua tahu bahwa sinopsis adalah ringkasan. Ringkasan ini bertujuan untuk mempermudah kita memahami sesuatu teks tanpa membaca keseluruhan teks tersebut. TWcM8. 19 438 241 357 111 305 302 107 388

cerita wayang bima dalam bahasa jawa